Kamis, 17 Juni 2010

bahagia

mamahhh, aku senang ternyata PI ku dah tinggal sidang ajah,,,
doaian ya mah, semoga bs tepat waktu semuanya..
apa yang mamah mau dan mamah cita2kan bisa tercapai ya mah....
doakan selalu anakmu yang nakal ini.....
miss u,,
gag lagi2 ngecewain mamahku sayanggg

Jumat, 11 Juni 2010

modifikasi perilaku mengemut jari

A. Latar Belakang Masalah

Kebiasaan dari seseorang bisa berbeda-beda. Ada yang suka menggigiti kukunya di saat-saat tertentu, ada pula yang masih menggunakan dot untuk meminum susu padahal seharusnya bukan menggunakan dot kembali untuk meminum susu, bahkan saat usia dewasapun masuh terdapat seseorang yang menggunakan jari tangannya untuk mengemutnya. Hal tersebut yang akan kami angkat dalam penelitian kami untuk merubah perilaku orang yang tadinya suka mengemut jari untuk di ubah dengan tidak mengemut jarinya lagi ataupun dialihkan dengan kegiatan positif yang membuatnya lupa akan kebiasaannya tersebut.

Kegiatan mengemut jari merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan saat usia perkembangan memasuki usia 18 bulan pertama setelah lahir, yang dimana kebutuhan akan oral seharusnya terpenuhi. Namun hal tersebut masih terjadi saat usia 21 tahun yang mengemut jarinya saat tidak ada orang yang melihatnya.

Kebiasaan mengemut jari dilakukan seseorang pada saat-saat tertentu yang tidak terlihat orang ataupun dilakukan saat orang terdekatnya saja yang melihat, si subyek jarang menunjukan hal tersebut pada orang yang belum ia kenal.

Bahkan bila subyek sudah kenal betul dengan orang disampingnya ia bisa menunjukan jari yang penuh dengan air liur kepada orang yang disampingnya bahkan tak enggan untuk menaruh air liurnya tersebut di baju orang yang berada disampingnya.


B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apa yang menjadi kebiasaan seseorang dan berusaha untuk merubah sedikit dari kebiasaan orang tersebut.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini memberikan gambaran bahwa kebiasaan dari setiap orang berbeda-beda yang yang baik menurutnya namun yang yang kurang baik dimata orang yang melihatnya.

2. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kebiasaan seseorang yang berbeda, dan dapat digunakan sebagai acuan peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut.

D. Pembahasan

1. Perkembangan Masa Oral

Tahapan ini berlangsung selama 18 bulan pertama kehidupan.
Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. Dua macam aktivitas oral di sini, yaitu menggigit dan menelan makanan, merupakan prototype bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral dapat dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan menggiti kuku jarinya ataupun mengemut/ menghisap jarinya.

Pada fase ini mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamik atau daerah kepuasan seksual yang dipilih oleh insting seksual. Makan/minum menjadi sumber kenikmatannya. Kenikmatan atau kepuasan diperoleh dari ransangan terhadap bibir-rongga mulut-kerongkongan, tingkah laku menggigit dan menguyah (sesudah gigi tumbuh), serta menelan dan memuntahkan makanan (kalau makanan tidak memuaskan). Kenikmatan yang diperoleh dari aktivitas menyuap/menelan (oral incorforation) dan menggigit (oral agression) dipandang sebagai prototip dari bermacam sifat pada masa yang akan datang. Kepuasan yang berlebihan pada masa oral akan membentuk oran incorporation personality pada masa dewasa, yakni orang menjadi senang/fiksasi mengumpulkan pengetahuan atau mengumpulkan harta benda, atau gampang ditipu (mudah menelan perkataan orang lain. Sebaliknya, ketidakpuasan pada fase oral, sesudah dewasa orang menjadi tidak pernah puas, tamak (memakan apa saja) dalam mengumpulkan harta. Oral agression personality ditandai oleh kesenangan berdebat dan sikap sarkatik, bersumber dari sikap protes bayi (menggigit) terhadap perlakuan ibunya dalam menyusui. Mulut sebagai daerah erogen, terbawa sampai dewasa dalam bentuk yang lebih bervariasi, mulai dari menguyah permen karet, menggigit pensil, senang makan, menisap rokok, menggunjing orang lain, sampai berkata-kata kotor/sarkastik. Tahap ini secara khusus ditandai oleh berkembangnya perasaan ketergantungan, mendapat perindungan dari orang lain, khususnya ibu. Perasaan tergantung ini pada tingkat tertentu tetap ada dalam diri setiap orang, muncul kapan saja ketika orang merasa cemas dan tidak aman pada masa yang akan datang menurut freud (dalam Anne,2010).

2. Modifikasi Perilaku

Perilaku menunjuk kepada teknik mengubah perilaku, seperti mengubah perilaku dan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus melalui penguatan perilaku adaptif danatau penghilangan perilaku maladaptif melalui hukuman. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Edward Thorndike pada tahun 1911 dalam artikelnya Provisional laws of acquired behavior or learning.

Eksperimen psikologi klinis menggunakan istilah modifikasi perilaku untuk merujuk pada teknik psikoterapi khususnya untuk meningkatkan perilaku adaptif dan menghilangkan yang maladaptif. Dua istilah lain yang berhubungan adalah terapi perilaku dan analisis perilaku. Dalam hal ini, beberapa penulis, menganggap bahwa modifikasi perilaku cakupannya lebih luas dibanding dua metode perubahan perilaku lainnya.

E. Metode Penelitian

1. Subyek

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin laki-laki, yang sedang melakukan kegiatan studinya di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta.

2. Teknik Pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan datanya mengunakan teknik observasi dan wawancara.


F. Pelaksanaan Hasil Penelitian

1. Penjelasan mengenai kebiasaan yang dilakukan subyek

Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan saat observer bersama dengan subyek untuk pergi bersama ke suatu tempat, dan saat subyek berada di rumah untuk mengetahui kebiasaan mengemut jarinya saat apa saja dilakukan bila sedang dirumah.

2. Kegiatan Observasi

Peneliti melakukan observasi saat pergi bersama dengan subyek dalam setengah jam pertama subyek melakukan kebiasaan mengemut jari tersebut sebanyak 9 kali, adapun datanya sebagai berikut

No

Waktu

Lamanya (dalam menit

1

17.30

7

2

17.39

2

3

17.41.

2

4

17.44

1

5

17.45

1

6

17.47

1

7

17.49

1

8

17.50

3

9

17.56

2

Keesokan harinya subyek kembali pergi dengan observer. Kemudian observer mencatat kembali kebiasaan yang dilakukan subyek selama 20 menit subyek melakukan kebiasaan tersebut selama 4 kali, adapun datanya sebagai berikut:

No

Waktu

Lamanya (dalam menit)

1

15.34

5

2

15.36

1

3

15.38

3

4

15.41

2

Kegiatan tersebut subyek lakukan bila bersama orang yang sudah dekat dengannya atupun terjadi saat-saat subyek tidak sedang melakukan kegiatan yang rutin, dalam keadaan mencari bukupun subyek dapat mengemut jarinya tersebut, tanpa ada orang lain yang melihatnya. Bahkan saat dilarang subyekpun memberikan jarinya yang penuh dengan air liur ke observer yang melarangnya untuk mengemut jarinya tersebut.

3. Kegiatan wawancara

a. Dengan Subyek

Wawancara dilakukan saat pewawancara sedang pergi dengan subyek. Subyek memberitahukan kegiatan yang dilakukannya itu sudah lama ia lakukan, hal tersebut ia lakukan hanya bersama orang yang sudah kenal betul dengannya atau saat tertentu yang orang lain tidak lihat. Biasanya setelah mengemut jari tersebut subyek suka memeperkan pada orang yang berada di sampingnya.

b. Orang Tua Subyek

Wawancara dilakukan dirumah subyek. Orang tua dari si subyek menjelaskan bahwa kegiatan yang subyek lakukan sudah dijalankan sejak subyek dari kecil. Orang tua subyek tidak tahu persis kenapa hal tersebut dilakukan oleh subyek.

Orang tua subyek sudah mencoba berbagai cara seperti memberikan brotowali ke jari subyek bahkan hingga minyak kayu putih, agar subyek tidak lagi mengemut jarinya, namun hal tersebut percuma untuk dilakukan karena si subyek akan mencuci jarinya tersebut untuk melakukan hal yang ia senangi, yaitu mengemut jarinya.

4. Modifikasi Perilaku Subyek

Untuk merubah perilaku si subyek, kami mencoba teknik Punishment karena lebih cocok bagi si subyek yang sering memasukan jarinya kedalam mulutnya yang langsung observer pukul atau menepak tangan si subyek yang sedang ada di dalam mulutnya. Dengan kategori hukuman Pain Inducing Punisher yang memberikan hukuman fisik dengan rasa sakit yang tidak nyaman pada subyek saat tangan si subyek di tepak oleh observer.

Ada juga kami menggunakan kategori hukuman seperti Reprimands yang sifatnya verbal seperti berbicara : “turunin gag tangannya !!” sambil menatap tajam si subyek namun tetap saja tangan tersebut turun hanya sebentar saja.

Setelah kedua kategori hukuman dilakukan, subyek sedikit merubah perilaku tersebut yang tadinya agak lama tangan tersebut berada dimulutnya, sekarang sudah mulai berkurang bila sedang bersama dengan observer yang melakukan kegiatan tersebut hampir sebulan.

G. Hasil Dari Kegiatan Modifikasi Perilaku

Bahwa si subyek dapat mengurangi kegiatan mengemut jarinya tersebut walau hanya sedikit sekali progress perubahannya.

H. Daftar Pustaka

Anonim. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Modifikasi_perilaku

Anonim. 2010. Tahap Perkembangan Masa Oral. mages.dhidut1809.multiply. multiplycontent.com/.../Tahap%20perkembangan%20kepribadian%20menurut%20freud.doc...

Anne. 2010. Fase perkembangan. http://www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia.

Baraja, A. 2007. Psikologi Perkembangan : Tahapan dan aspek- aspeknya , mulai dari 0 sampai akhil baligh. Jakarta: Studia Press

tim kreatif

MARIESYA ADALEA, MIETA PURNAMASARI, NOVI KUSUMAWARDANI , PUTRA BAYU GUSTAMA , WENNY JUNILAWATi, MARIA CHRISNATALIA


hkhhjhj

saat hati ini hati terasa bergejolak karena lagu2 yang sendu...
rasanya seperti isi hati selama ini atau cuma terbawa emosi belaka
gag karuann rasanya...
seballl
mana PI belom beres lagiii??
sebaaallll