Senin, 25 Oktober 2010

Pengaruh Pribadi, Keluarga, dan Rumah Tangga

1.Pengaruh Pribadi dan Kelompok Acuan Sebagai Strategi Pemasaran
Memahami dinamika pengaruh pribadi dan kelompok dalam strategi pemasaran
a.Pengaruh pribadi : Komunikasi secara lisan yang digunakan dalam memikat konsumen untuk bisa membeli suatu barang tertentu yang di ceritakan oleh yang yang sebelumnya pernah menggunakan barang tersebut dan memdapatkan hasil yang baik. Serta variabel penentu yang penting didalam pengaruh pribadi adalah keterlibatan, ada beberapa hal yang memepengaruhinya, yaitu keterlibatan produk dan pengaruh social berhubungan dalam dua cara.
•Pertama : keterlibatan meningkat bila pilihan yang dibuat mempengaruhi status social seseorang dan penerimanya.
•Kedua : keterlibatan yang tinggi kerap mencetuskan pencarian informasi dari orang dapat dipercaya.
Maka dari itu pengaruh pribadi merupakan sebab sekaligus hasil dari keterlibatan yang tinggi dan jarang menjadi sangat tinggi bila keterlibatannya rendah.
b.Pengaruh kelompok : orang atau sekelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna mengenai perilaku individu. Dapat diartikan juga bahwa perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh perilaku kelompoknya.

Dari kedua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku pribadi seseorang dapat di pengaruhi oleh perilaku kelompoknya agar tidak dianggap beda dalam kelompoknya sendiri.

Contoh kasus: Dalam mengikuti perkembangan jaman yang semakin modern seorang remaja ikut-ikutan temannya yang membuat account di sebuat jejaring sosial agar bisa di anggap sebagai anak gaul, padahal si remaja tersebut belum tahu apa pentingnya dari sebuah jejaring sosial.



2.Model Proses Pengaruh Pribadi, Pemberi Pengaruh dan Implikasi strategi Pemasaran dari pengaruh Pribadi.
•Model proses pengaruh pribadi menurut teori bekerja mempunyai 3 cara berbeda, yaitu :
a.Teori Menetes
Pengaruh pribadi menyatakan bahwa kelas bawah kerap berusaha menyamai perilaku rekan imbangan mereka dari kelas yang lebih tinggi, khususnya dalam bidang mode dan gaya yang baru. Jenis pengaruh ini lebih lazim terjadi diantara rekan sebaya, yang dikenal juga sebagai pengaruh homofilius, suatu istilah yang mengacu pada pengiriman informasi diantara orang yang sama dalam kelas social, usia, pendidikan, dan karakteristik demografik. Contohnya, mode baju terbaru masa kini banyak di ikuti remaja yang baru gede, BBM, jejaring sosial.
b.Arus Dua Langkah
Pengamatan yang dilakukan oleh Lazarsfeld dan para koleganya mengatakan bahwa gagasan baru dan pengaruh lain mengalir dari media massa menuju pemberi pengaruh, yang pada gilirannya meneruskan secara lisan kepada orang lain yang lebih pasif dalam mencari informasi dan jauh lebih sedikit terpapar pada media massa dan sumber lain. Namun kini banyak tidak sesuai dengan kenyataan pada masa sekarang, karena media massa memiliki dampak yang lebih besar dan luas, serta khalayak ramai sekarang sudah tidak sepasif dulu. Komunikasi lisan sama bila tidak lebih sering diprakarsai oleh penerima yang dapat dipercayai. Contoh : gosip.
c.Interaksi Banyak Tahap
Penyebaran inovasi sebagian besar membatalkan keabsahan model arus dua langkah dengan memperlihatkan bahwa baik pemberi maupun pencari dipengaruhi oleh media massa. Sesungguhnya media massa dapat memotivasi pencari untuk merancang seseorang untuk mendapatkan sesuatu. Contoh : iklan di televisi maupun di radio.
•Pemberi pengaruh, mempunya beberapa generalisasi, yaitu
a.Metode penelitian, ada 3 cara dasar untuk mengidentifikasikan seseorang yang memberi pengaruh:
 Metode sosiometrik : orang diminta untuk mengidentifikasi orang lain yang mereka cari untuk mendapatkan informasi dalam pengambilan jenis keputusan tertentu
 Metode informan- kunci : orang yang berpengatahuan digunakan untuk mengidentifikasi pemberi pengaruh didalam suatu system social.
 Metode penunjukan diri : orang diminta mengevalusai sejauh mana mereka dicari untuk dimintai informasinya.
Dari ketiga dasar ini, biasanya yang banyak digunakan adalah dengan metode penunjukan diri karena memiliki keabsahan yang mudah diterima, sasarannya adalah untuk mengidentifikasi apakah kategori orang tertentu berfungsi sebagai pemberi pengaruh dan tidak menunjuk individu itu sendiri menurut nama.
b.Karakteristik adalah penerimaan seseorang antara satu sama lain di pengaruhi oleh gaya demografik, kegiatan social, sifat umum, kepribadian, gaya hidup, dan keterkaitan dengan produk.
c.Motivasi dalam hal ini diartikan sebagai kepuasan seseorang dari suatu produk sehingga orang tertarik untuk membeli produk tersebut.

•Implikasi Strategi Pemasaran Dari Pengaruh Pribadi
Pernyataan lisan merupakan hal yang positif dalam segi pemasaran suatu produk. Ada beberapa cara yang baik dalam hal memasarkan sesuatu, yaitu
a. Memonitor isi pernyataan lisan : memonitor untuk mengetahui apakah pesan yang disampaikan dalam sebuah iklan benar- benar di mengerti olah si penerima sehingga tidak menimbulkan dampak yang salah atau salah persepsi.
b.Kepercayaan tunggal akan komunikasi lisan : percaya hanya pada komunikasi lisan untuk penjualan suatu produk hanya saat setelah melihat iklan produk tersebut yang pertama kali keluar. Contoh : mengerti maksud iklan tertentu setelah melihat iklan pertama kalinya.
c.Menggunakan pemberi pengaruh sebagai target pasar : iklan tidak hanya melalui media massa tapi bisa juga melalui selebaran, banner maupun baliho serta berjualan pada stand tertentu dalam suatu acara.
d.Menstimulasi komunikasi lisan : manfaat dari meminjamkan suatu barang yang akan dipasarkan untuk diperagakan maupun untuk digunakan. Contoh : test drive pada mobil keluaran terbaru.
e.Menciptakan pemberi pengaruh : melibatkan seseorang yang terkenal serta tampak mempunyai karakteristik seorang pemberi pengaruh. Contoh : artis terkenal memasarkan suatu produk tertentu agar koonsumen mau membelinya, sang produsen membuat potongan harga agar barang mereka laris dipasaran.
f.Mengendalikan komunikasi lisan yang negatif : pengakuan perusahaan terhadap barang yang gagal dalam suatu produk tertentu. Contoh : mobil Honda jazz yang di keluarkan perusahaan Honda memiliki kekurangan dalam masalah safety yang beritanya mengahangat di benua Amerika dan Eropa beberapa saat lalu sehingga mobil tersebut di tarik dari peredaran.

3.Keluarga studi Perilaku Konsumen
Memahami dan menganalisis pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumen
Dalam pembelajaran ini, akan dibahas dua alasan yang timbul, yaitu pertama banyak produk yang dibeli konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga, misalnya belanja bulanan yang melibatkan semua anggota keluarga dalam memilih produk yang di carinya. Kedua ketika suatu pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan dan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga lain dalam keluarganya. Misalnya seorang anak ingin mengganti suasana kamarnya karena sudah 5 tahun tidak di cat ulang, namun hal tersebut harus dibicarakan dengan kedua orang tuanya.
Dari pembahasan diatas bahwa keluarga merupakan aspek yang penting dalam hal memilih maupun untuk memutuskan suatu hal yang terkait dengan kegiatan individu.

4. Keputusan pembelian keluarga
Memahami proses pengambilan keputusan membeli dalam lingkungan keluarga
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari indiviidu yang bekerja didalam keluarga.
Contoh : sang anak yang sedang menenpuh tugas akhir. Ia minta di belikan laptop oleh orang tua, ayah dan ibu membicarakannya bahwa barang tersebut memang dibutuhkan anaknya karena komputer yang mereka punya sudah lama rusak, sehingga sang anak dibelikan laptop olah ayahnya.

5.Struktur keluarga dan rumah tangga yang berubah
Memahami perubahan struktur keluarga dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan sebagai konsumen
Keputusan membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh keadaan sudah menikah atau belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut mempengaruhi jumlah belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan di siapkan untuk mengambil keputusan dalam hal membeli suatu barang. Banyak dari mereka benar-benar menghitung jumlah pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan yang mereka hadapi dalam keluarga mereka sehari-hari, mana yang sekiranya menjadi keputusan yang utama mana yang belum menjadi prioritas saat itu.

DAFTAR PUSTAKA
Engel, J F; Roger D B; Paul, W M. 1995. Perilaku konsumen jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar